Skip to main content

A game called UNO

Pagi, siang, sore, malam… *silahkan sesuai waktu anda membaca postingan ini J
Pernah tau UNO? Mainan kartu yang sedang hits-hitsnya itu lho. Atau lebih tepatnya, permainan kartu yang entah sedari dulu yang saya perhatikan selalu menjadikan sesiapa yang memainkannya addicted a.k.a ketagihan, jadi mau kapanpun dimainkan, saat itu juga permainan ini menjadi trendsetter.

image source:
http://www.imore.com/uno-app-store
 Yang ingin saya bahas disini sebetulnya bukan dari sisi bagaimana UNO menjadi trendsetter, melainkan efek dari permainan ini saendiri.
Begini, permainan ini sebenarnya jika dimainkan, wah, seperti tidak ada habisnya. Baru akan berhenti bila pemainnya sudah merasa bosan (yang entah kapan rasa bosan itu datang). Di dalamnya tidak hanya sebatas main kartu, menaruh kartu dengan warna atau angka yang sama saja, tetapi ada pula kartu kosong yang boleh diisi berupa hukuman. Kalau selama saya KKN ini sih, ketika dapat kartu kosong begini, biasanya diisi dengan main TOD (Truth or Dare). Atau bisa saja, siapa yang kalah ketika bermain UNO ini akan diberi hukuman, diminta untuk melakukan apaa gitu. Tergantung bagaimana kesepakatan saja. Di satu sisi, saya merasa permainan ini efektif sekali untuk mengisi waktu luang, menghibur dan menyalakan sisi humoris dari diri kita masing-masing.
Tapi di satu sisi lainnya, permainan ini pun boleh dibilang tricky dan haruslah dimainkan di tempat yang semestinya. Dalam artian, paham tempat dan situasi sekitar. Sebab permainan ini mudah sekali merangsang gelak tawa, banyak kartu-kartu yang menjebak pemain lainnya. Belum lagi soal kesepakatan aturan game kartu kosong itu. Sehingga sepertinya wajar saja kalau permainan ini membutuhkan penyesuaian waktu dan tempat. Misal saja, sepertinya akan menjadi opsi yang baik apabila UNO ini dimainkan di situasi saat istirahat kerja, tugas, dan semisalnya. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi orang lain dalam bekerja. Sebaliknya, akan menjadi sebuah opsi yang kurang bijak bila permainan ini dimainkan saat jamnya orang tidur. Silahkan bayangkan saja rasanya apabila kita ada di posisi orang yang jam tidurnya diganggu dengan hal ramai-ramai cuma karena sebuah permainan.

Bukan, tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menyinggung pihak manapun, hanya sama-sama mawas diri dan sesuaikan situasi dan keadaan saja.  Iya, begitu. 

Comments

Popular posts from this blog

Book's Review : Don't Be Sad (Laa Tahzan) >> Recommended book over years!

Bismillah.. Assalamu'alaykum :) Selamat pagi, siang, malam ^^ (silahkan sesuaikan dengan waktu kapan anda membaca postingan saya ini) Sebelum memulai review, seperti biasa, postingan saya akan diwarnai dengan curhatan yaa. hha :P Akhirnya, malam ini, setelah selama kurang lebih hampir dua minggu penuh waktu tidur saya berantakan sekali, sampai waktu tidur pun bisa saya hitung... selama dua minggu ini, saya hanya memiliki waktu tidur hanya 16 jam. Rinciannya kira-kira, selama seminggu pertama terhitung sejak tanggal 5-9 Mei, saya tidak punya waktu tidur sama sekali. Bukan ding, sebenarnya bukan tidak punya. But thanks to my perfectionist personality. Saya tidak bisa tenang untuk tidur sama sekali sebelum saya menyelesaikan project wajib mahasiswa tingkat akhir, yang tak lain dan tak bukan adalah S.(Kri)Psi BAB 4 dan BAB 5. Bukan, sama sekali bukan maksud hati ingin bilang kalau saya keren banget bisa bertahan selama itu mainan sama BAB 4. Justru sebaliknya, saya belum m

Your heart need a break

Being kind to yourself is a process, You've lived under people expectations over years, And those conditions not frequently making you wounded and leaving a scar. But afterall, life is never fail to give you lessons. So now, time for you to be healed, not to forget your wound, but to accept and thank them. Thank them for the lesson you've learned, just so you will address a merciful future life. Indeeed, there are no guarantee that you won't experience a painful event anymore. But hey... a strong heart always need an exercise to level-up, isn't it? _2021, February 12th_ (copyright image : blog.cityspotsfitness.com)

Book Review : Happy Little Soul >> One of the best parenting guidelines for every mom (and mom gonna be)

Identitas Buku Judul : Happy Little Soul Penulis : Retno Hening Palupi (@retnohening) Editor : Tesara Rafiantika Penerbit : Gagas Media Harga buku : IDR 80,000 Dokumentasi pribadi When you're a mother, you're never really alone in your thoughts. A mother always has to think twice, once for herself, and once for her child -- Sophia Loren  Ya, kurang lebih, quote diatas mewakili kesan yang saya dapat sepanjang saya membaca buku ini, lembar demi lembarnya. Di buku ini, saya seakan dibawa untuk mengerti dunia perjuangan sebagai ibu. Mulai dari menahan rasa mual, sakit, lemah ketika mengandung, lalu kemudian memuncak menjadi rasa sakit yang begitu hebat saat kontraksi akan melahirkan. Setelah melahirkan, lantas kemudian berusaha membangun bonding  dengan anak saat menyusui. Ah, rasanya jatuh bangun berkali-kali, waktu tidur yang berantakan, dan semacamnya itu menjadi panganan sehari-hari ketika peran seorang ibu mulai dipegang. Tidak sampai situ saja, memutar otak