Skip to main content

Hati dan perasaan.... bedakah kalian?

Hey..... taukah kau?
hati ini sakit oleh lisanmu, hati ini sakit dengan apa yang kau lakukan terhadapku!
taukah kau?
dirimu masih belum mampu berbuat adil! masih banyak orang lain yang bisa kau salahkan tapi mengapa kau pilih aku untuk kau salahkan? bukan! faktanya, bukan hanya aku saja! bahkan orang selainku pun kau anggap bersalah, seolah kami melakukan kesalahan yang mutlak, dan kau? bertindak layaknya kau tak pernah khilaf, dan kau bersikap seperti itu hanya karena kau meyakini bahwa kau berada di posisi yang benar sedang kau menemukan kami di posisi yang salah.

Ya, secara manusiawi.... ini yang kukatakan ketika ada orang yang dengan lancangnya menyakiti hatiku. Dan hal itu terjadi hari ini....

Kesal memang, terlebih si Fulan adalah orang yang lebih tua dariku. Rasanya aku ingin marah dengan bilang "Apa yang bisa dihormati dari orang seperti anda?"

Yah.... itulah emosi, dan itulah perasaan.

But readers..... do you know what? 
saat aku marah, saat itu pula aku menyadari bahwa aku tak berhak memiliki perasaan seperti itu. Saat aku marah, di dalam diriku, hatiku seolah mengingatkan:

"Jangan benci seseorang jika bukan karena Allah, jika perasaanmu menentangnya, maka sadarilah fah....! sebenarnya perasaanmu itu milik Allah dan hanya Allah-lah yang pantas menentukan apa dan siapa yang seharusnya kamu benci, sedang kamu tak berhak untuk itu!!!"

And guess what? kata-kata ini langsung kucatat dalam notes, dan kau tahu readers apa yang kurasakan sekarang? aku senang memiliki diriku yang seperti ini :D

Comments

Popular posts from this blog

Book's Review : Don't Be Sad (Laa Tahzan) >> Recommended book over years!

Bismillah.. Assalamu'alaykum :) Selamat pagi, siang, malam ^^ (silahkan sesuaikan dengan waktu kapan anda membaca postingan saya ini) Sebelum memulai review, seperti biasa, postingan saya akan diwarnai dengan curhatan yaa. hha :P Akhirnya, malam ini, setelah selama kurang lebih hampir dua minggu penuh waktu tidur saya berantakan sekali, sampai waktu tidur pun bisa saya hitung... selama dua minggu ini, saya hanya memiliki waktu tidur hanya 16 jam. Rinciannya kira-kira, selama seminggu pertama terhitung sejak tanggal 5-9 Mei, saya tidak punya waktu tidur sama sekali. Bukan ding, sebenarnya bukan tidak punya. But thanks to my perfectionist personality. Saya tidak bisa tenang untuk tidur sama sekali sebelum saya menyelesaikan project wajib mahasiswa tingkat akhir, yang tak lain dan tak bukan adalah S.(Kri)Psi BAB 4 dan BAB 5. Bukan, sama sekali bukan maksud hati ingin bilang kalau saya keren banget bisa bertahan selama itu mainan sama BAB 4. Justru sebaliknya, saya belum m

Your heart need a break

Being kind to yourself is a process, You've lived under people expectations over years, And those conditions not frequently making you wounded and leaving a scar. But afterall, life is never fail to give you lessons. So now, time for you to be healed, not to forget your wound, but to accept and thank them. Thank them for the lesson you've learned, just so you will address a merciful future life. Indeeed, there are no guarantee that you won't experience a painful event anymore. But hey... a strong heart always need an exercise to level-up, isn't it? _2021, February 12th_ (copyright image : blog.cityspotsfitness.com)

Book Review : Happy Little Soul >> One of the best parenting guidelines for every mom (and mom gonna be)

Identitas Buku Judul : Happy Little Soul Penulis : Retno Hening Palupi (@retnohening) Editor : Tesara Rafiantika Penerbit : Gagas Media Harga buku : IDR 80,000 Dokumentasi pribadi When you're a mother, you're never really alone in your thoughts. A mother always has to think twice, once for herself, and once for her child -- Sophia Loren  Ya, kurang lebih, quote diatas mewakili kesan yang saya dapat sepanjang saya membaca buku ini, lembar demi lembarnya. Di buku ini, saya seakan dibawa untuk mengerti dunia perjuangan sebagai ibu. Mulai dari menahan rasa mual, sakit, lemah ketika mengandung, lalu kemudian memuncak menjadi rasa sakit yang begitu hebat saat kontraksi akan melahirkan. Setelah melahirkan, lantas kemudian berusaha membangun bonding  dengan anak saat menyusui. Ah, rasanya jatuh bangun berkali-kali, waktu tidur yang berantakan, dan semacamnya itu menjadi panganan sehari-hari ketika peran seorang ibu mulai dipegang. Tidak sampai situ saja, memutar otak