Skip to main content

Posts

Kata bijak tentang hari ini, dan esok

Tenggelamnya matahari di ufuk barat bukanlah pertanda hidup kita berakhir hari ini, setuju? Yah, setidaknya masih ada hari esok untuk kita memperbaiki diri dan hari untuk menjadi lebih baik dan sebaik mungkin yang kita bisa  ~Arifah El-Kizai _ 18 Oktober 2014

Hidup, ialah amanah

Terheran sendiri, Kala itu.... seorang dosen berdiri di depan kelas, Belum, beliau belum memberikan materi kuliah, Terdahulu beliau bercerita... "Sebelumnya maaf saya tidak bisa datang tepat waktu untuk mengajar di kelas anda, karena di perjalanan saya dari Jogja menuju ke sini, kereta saya kena delay  dari stasiun sana. Dan ternyata, saya terkejut mendengar satu hal yang menyebabkan kereta saya delay , yaitu... ADA SESEORANG YANG MENCOBA MELAKUKAN BUNUH DIRI dengan menabrakkan diri ke kereta yang sedang berjalan, dan itu berhasil, orang tersebut meninggal dunia" Aku Terkejut, tidak...tidak hanya aku saja yang terkejut, aku dan teman-teman di ruangan itu seluruhnya terkejut, tidak ada yang tidak. Sungguh, jikalah orang itu masih hidup.. Dibanding aku ingin bertanya "Kenapa anda ingin bunuh diri?" Rasanya aku lebih ingin mengajaknya bicara saja, ingin mendengarnya bercerita..tentang bagaimana ia menjalani hidup. Tapi, toh kematian sepe...

Maka janganlah engkau marah lagi kesal :)

Jangan marah, karena memang sudah ditetapkan seperti itu. Jangan kesal, karena memang jalannya harus seperti itu. Berbahagialah, karena yang sudah ditetapkan akan berbuah manis. Bergembiralah, karena jalan yang harus dilewati adalah jalan yang benar. Thank you for reading, repost 29122013 -Arifah El-Kizai ^^

catatan kecil muhasabah diri

Allah.. Allah itu.....Raja dari segala raja, begitu bukan? Allah itu.... yang merajai segala kerajaan di muka bumi, benar bukan? Lalu kita? Kita ini.... hambanya Allah, benar begitu? Berarti kita ini..... rakyatnya Allah, setuju? Lantas..... Layaknya seorang rakyat yang taat pada rajanya, maka ketika sang raja memanggilnya, ia akan merasa sangat bahagia memenuhi panggilan sang raja. Sedang, seorang rakyat yang seringkali melanggar aturan sang raja, ia akan merasa sangat takut untuk menemui sang raja, Padahal.... seharusnya ia tahu... "Bisa bertatap muka dengan sang raja adalah sebuah kenikmatan dan kehormatan tiada tara" Jadi, sosok rakyat seperti apakah kita di mata Allah? Rakyat yang taatkah? atau mungkin seorang buronan? ~23rd of March 2013_@SMAN CMBBS~

Talk about Palestine

*Membahas Palestina Jika kita ingin bersimpati dan ikut terlibat langsung mendukung perjuangan saudara di Palestina, berikut beberapa tipsnya: 1. Lengkapi Ilmunya Minimal kita semua tahu secara garis besar kenapa ini, kenapa itu. Syukur-syukur lebih detail lagi. Baca sumber bacaan dengan reputasi dan validitas tinggi. Jika sudah lengkap pengetahuan tentang Palestina ini, bahkan sebenarnya, seo rang Yahudi yang adil pun tahu urusan ini tidak adil sama sekali. Seorang Amerika tulen pun yang memang memegang teguh hak asasi manusiap pun tahu, Palestina dizalimi berpuluh tahun. Nah, bagi kita sendiri, dengan menguasai pengetahuan tersebut, setidaknya kita tidak hanya ikut2an, euforia, atau termakan dengan postingan hoax, palsu, atau hanya provokatif--yang kadang adalah strategi pihak Israel sendiri. 2. Jangan Emosional berlebihan Kendalikan emosi kita. Ingat, marah2 tanpa kendali, justeru hanya akan merusak diri sendiri. Boleh kecewa, sebal, kesal, benci, tapi kendalikan. Justeru deng...

How to do?

Bagaimana cara terbaik menerima kebenaran--meski kita menolaknya? Mudah jawabannya: lakukan di detik pertama saat kebenaran itu tiba. Jangan pakai ditunda. Jangan pakai ngeles. Karena semakin lama, kita akan semakin terdesak. Repot. Bagaimana cara terbaik menyampaikan kejujuran--meski itu pahit? Mudah jawabannya: lakukan di detik pertama saat kejujuran itu tiba. Jangan pakai delay. Jangan pakai bersilat lidah. Karena semakin lama, kita semakin rumit dan terhimpit. Galau. *Tere Liye