Terheran sendiri,
Kala itu.... seorang dosen berdiri di depan kelas,
Belum, beliau belum memberikan materi kuliah,
Terdahulu beliau bercerita...
"Sebelumnya maaf saya tidak bisa datang tepat waktu untuk mengajar di kelas anda, karena di perjalanan saya dari Jogja menuju ke sini, kereta saya kena delay dari stasiun sana. Dan ternyata, saya terkejut mendengar satu hal yang menyebabkan kereta saya delay, yaitu... ADA SESEORANG YANG MENCOBA MELAKUKAN BUNUH DIRI dengan menabrakkan diri ke kereta yang sedang berjalan, dan itu berhasil, orang tersebut meninggal dunia"
Aku Terkejut,
tidak...tidak hanya aku saja yang terkejut, aku dan teman-teman di ruangan itu seluruhnya terkejut, tidak ada yang tidak.
Sungguh, jikalah orang itu masih hidup..
Dibanding aku ingin bertanya "Kenapa anda ingin bunuh diri?"
Rasanya aku lebih ingin mengajaknya bicara saja, ingin mendengarnya bercerita..tentang bagaimana ia menjalani hidup.
Tapi, toh kematian seperti itu bak kejadian yang terjadi sesaat dan berakhir sesaat pula.
Mau bagaimana aku ingin berbicara dengannya pun sama saja, toh ia sudah memilih mengakhiri hidupnya. Dan pula, aku hanya mendengar ceritanya saja dari dosenku, bukan aku yang ada di stasiun itu.
Tapi.... setelah aku mendengar cerita ini,
perihal tentang hidup dan kematian rasanya begitu mengusik pikiranku,
akhirnya pikirku pun menyerah dan menurut untuk memikirkan tentangnya (hidup dan kematian).
Dan akhirnya, pemikiran berkepanjangan itu berujung pada sebuah malam di hari yang sama.
"Jika Allah belum memanggilmu,
itu artinya masih ada yang Allah inginkan kamu tuk lakukan.
Atau, Allah sedang dan masih memberimu kesempatan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan bekal.
Agar saat bertemu-Nya, kau dapat merasakan teduh wajah kasih sayangNya yang tiada banding.
Lihat! Betapa Allah ingin mengajakmu bertemu dengan-Nya, maka tidakkah kau bersegera menyiapkan persembahan yang cukup untukNya?"
Arifah El-Kizai~
#latepost
#28 September 2014_ 01.35 PM
Comments
Post a Comment