Skip to main content

Every place has their own happines. So move forward!


Kamu tahu? Setiap tempat, mereka memiliki porsinya masing-masing untuk memberi kita kebahagiaan.
Maka, jika sekiranya kebahagiaanmu di suatu tempat sudah habis, boleh jadi jatah berbahagiamu disitu sudah habis.
Kalau sudah begitu, jangan diam saja. Untuk apa diam di tempat, berjalanlah! bergeraklah!
Sebab kemana langkahmu berayun, disitulah tersimpan alasan untuk berbahagia.

Meski begitu, akan lain ceritanya jika di setiap tempat kamu selalu menjadi orang yang paling tidak bahagia.
Berarti, besar kemungkinan kebahagiaan yang ingin dibagikan oleh tempat itu adalah suatu pelajaran. Iya, pelajaran.
Sebab boleh jadi, selama ini kamu kurang pandai dalam melihat kebahagiaan, atau mungkin juga kamu kurang cakap dalam mengambil peluang untuk berbahagia.
Maka kemudian, tempat itu akan menjadi tempat yang tepat untuk memulai belajar berbahagia.
Maka kalau sudah begini, jangan lekas pergi dari tempat itu, bermukimlah sejenak, peroleh pelajaran sebanyak mungkin, agar kemudian kamu dapat dengan mudah mendapatkan kebahagiaan di tempat-tempat langkahmu terhenti selanjutnya.


(C) Arifatul Bahirah, 20_ Solo, 6 Maret 2016 @ 10.05 PM

Comments

Popular posts from this blog

Tenang

image credit : http://ourlittleescapades.com/2015/04/word-week-calm/ Tenanglah, Sebab apa yang terburu-buru, pastilah tak rupawan hasilnya, Sebab yang terburu-buru, boleh jadi ialah petaka di akhirnya, Sebab apa saja yang terburu-buru, mungkin saja ialah perangkap lautan prasangka. Tenanglah, Karena hati tidak bisa dipaksa, Karena hati butuh ruang untuk bersua, Karena hati butuh waktu tuk menyembuh luka, Pun karena hati butuh kesiapan tuk kembali membuka. Tenanglah, Tak usah memaksakan rasa, Sebab rasa tak begitu saja muncul tetiba, Pun rasa dapat begitu saja mengubah asa, Jika rasa tak murni menghadap Sang Pemilik Rasa Manusia. T . E . N . A . N . G .  ~26 April 2017

True Love is.......

Love? What is that? Sekarang ini ya…. Udah buaaannnyak banget orang yang kena virus hati merah ini, dan bahkan terkadang virus ini ….susssaaahh…. Banget nge-scanningnya…. (wayoloo…hati2 ya!) Nah…. Kalo gitu…. Yang bener kaya apa dong? Saya setuju dengan Ifa Afianty dalam bukunya “Be a happy teenager” part 2 dinyatakan………. True Love is…. Niatkan untuk mencintai Allah dan apa yang ia cintai, serta membenci apa yang ia benci. Misalnya, Allah mencintai orang mu’min, maka kita pun harus belajar mencintai saudara seaqidah kita. Terusss.....Allah tidak suka orang2 yg g’ bisa nahan pandangan. Allah suka kita rajin beribadah dan mencari ilmu, serta sayang sama parents, so.... coba deh lakuin itu semua! Lakukan sesuai dengan cara yang Allah suka. Misalnya... kalau lagi kena virus hati merah ni ya.... kalo udah siap, married aja! Tapi kalo belum, ya..... banyak2 puasa sunnah ya! Soal Valentine day? No Way ! kita ini muslim&muslimah dan nggak butuh dan nggak ada urusan lagi tuh sama yang nama...

Pepatah Lama : "Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai"

Pepatah Lama :  "Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai" Iya, sebab siklus hidup itu berputar. Apa yang diperbuat, ia jualah yang kelak didapat. Namun, seringkali kita terlupa.. Bahwa akan selalu ada harga yang harus dibayar dari setiap sesuatu. Ketika saat ini kita melakukan hal-hal baik, Maka kelak, kebaikan pula lah yang didapat. Pun begitu bila saat ini kita melakukan hal-hal yang buruk, Maka ketidakbaikan pula lah yang jua didapat di masa mendatang. Maka, bila sesuatu yang baik terjadi pada kita hari ini,  Boleh jadi itu tersebab perbuatan baik kita di hari kemarin. Sedang bila hari ini kita tertimpa kemalangan, Maka boleh jadi, itu tersebab sesuatu yang tak baik yang kita lakukan di hari kemarin. Iya, sebab di dunia ini, hubungan sebab akibat jelas berlaku. Dan kesemuanya itu, merupakan konsekuensi logis dari segala sesuatu. ~Arifah El-Kizai Image credit by : http://serbalanda.wordpress.com