Skip to main content

Hikmah duit ilang....

Kejadian ini udah rada lama terjadi, tapi gue ngga sempet2 nulis, jadi berhubung gue lagi sempet sekarang, jadi gue tulis aja buat ngisi waktu gue.....
Sekitar beberapa minggu yang lalu, sepulang gue dari koperasi sekolah, tepatnya malem hari, pas gue nyampe kamar.... seinget gue nih yaa........ gue nyimpennya di lemari gue....
Nah......... pas besoknya gue cari...... GAK ADA!! Good........ masalahnya, kan barusan gue bilang, SEINGET GUE..... gue nyimpen di lemari...... mana udah gitu hari2 itu tuh hari2 akhir bulan gue, hari miskin2nya gue. Bbeh...... mantep dah! Akhirnya ........... gue memutuskan buat ngegeledah lemari gua, dan akhirnyaaa,,,,,,,, berantakanlah lemari gue.  Tapiii............... sayangnya NGGAK KETEMU! Jah........ karena lemari gue berantakan, dan karena tu lemari gue geledah, makin berantakan aja tu lemari. Yaudadah........ gue beresin........ sekalian gue coba sekali lagi nyari siapa tau keselip gitu.....
Dan setelah gue beresin barang-barang gue ke lemari, sekali lagi sayangnya....... duit gue TETEP GAK KETEMU. Tapi....... WOW....... lemari gue rapih guys!
Dan ampe sekarang............ duit gue itu alhamdulillah........... MASIH BELUM KETEMU! Yaa,...... gue ikhlasin aja lah....... Tapi masalahnya guys, itu semuanya kan bukan duit gue, semua duit yang daridulu gue pegang ampe sekarang adalah duit orag tua gue, gimana coba pertanggung jawaban gue terhadap duit itu yang sebenernya BUKAN DUIT GUE, itu kan namanya gue ngga tanggung jawab guys.....gimana dong tu?

Yaaa......... that’s sekilas tentang kejadian yang pernah gue alami. Gue makin yakin, kalo “Allah itu memberi suatu kejadian pasti ada hikmahnya buat kita”

Comments

Popular posts from this blog

Book's Review : Don't Be Sad (Laa Tahzan) >> Recommended book over years!

Bismillah.. Assalamu'alaykum :) Selamat pagi, siang, malam ^^ (silahkan sesuaikan dengan waktu kapan anda membaca postingan saya ini) Sebelum memulai review, seperti biasa, postingan saya akan diwarnai dengan curhatan yaa. hha :P Akhirnya, malam ini, setelah selama kurang lebih hampir dua minggu penuh waktu tidur saya berantakan sekali, sampai waktu tidur pun bisa saya hitung... selama dua minggu ini, saya hanya memiliki waktu tidur hanya 16 jam. Rinciannya kira-kira, selama seminggu pertama terhitung sejak tanggal 5-9 Mei, saya tidak punya waktu tidur sama sekali. Bukan ding, sebenarnya bukan tidak punya. But thanks to my perfectionist personality. Saya tidak bisa tenang untuk tidur sama sekali sebelum saya menyelesaikan project wajib mahasiswa tingkat akhir, yang tak lain dan tak bukan adalah S.(Kri)Psi BAB 4 dan BAB 5. Bukan, sama sekali bukan maksud hati ingin bilang kalau saya keren banget bisa bertahan selama itu mainan sama BAB 4. Justru sebaliknya, saya belum m

Your heart need a break

Being kind to yourself is a process, You've lived under people expectations over years, And those conditions not frequently making you wounded and leaving a scar. But afterall, life is never fail to give you lessons. So now, time for you to be healed, not to forget your wound, but to accept and thank them. Thank them for the lesson you've learned, just so you will address a merciful future life. Indeeed, there are no guarantee that you won't experience a painful event anymore. But hey... a strong heart always need an exercise to level-up, isn't it? _2021, February 12th_ (copyright image : blog.cityspotsfitness.com)

Book Review : Happy Little Soul >> One of the best parenting guidelines for every mom (and mom gonna be)

Identitas Buku Judul : Happy Little Soul Penulis : Retno Hening Palupi (@retnohening) Editor : Tesara Rafiantika Penerbit : Gagas Media Harga buku : IDR 80,000 Dokumentasi pribadi When you're a mother, you're never really alone in your thoughts. A mother always has to think twice, once for herself, and once for her child -- Sophia Loren  Ya, kurang lebih, quote diatas mewakili kesan yang saya dapat sepanjang saya membaca buku ini, lembar demi lembarnya. Di buku ini, saya seakan dibawa untuk mengerti dunia perjuangan sebagai ibu. Mulai dari menahan rasa mual, sakit, lemah ketika mengandung, lalu kemudian memuncak menjadi rasa sakit yang begitu hebat saat kontraksi akan melahirkan. Setelah melahirkan, lantas kemudian berusaha membangun bonding  dengan anak saat menyusui. Ah, rasanya jatuh bangun berkali-kali, waktu tidur yang berantakan, dan semacamnya itu menjadi panganan sehari-hari ketika peran seorang ibu mulai dipegang. Tidak sampai situ saja, memutar otak