Skip to main content

Menarik + applicable : satu teknik manajemen keuangan yang oke untuk yang sedang belajar menata keuangan.

Assalamu'alaykum....
Semangat menjalani tanggal 5!
Seperti biasa, jadwal menulis saya tidak jauh dari jam 11 malam, sehingga yang akan saya sharing kali ini ringan saja ya, 
Yakni tentang manajemen keuangan kontemporer.

Ilmu ini saya dapat saat pertemuan ke - 8 Sekolah Pra-Nikah (SPN). Kebetulan saat itu, materinya mengenai manajemen keuangan rumah tangga.
Nah, pas sekali. Saya sedang rajin-rajinnya mencatat, karena saya paham sekali, kalau saya masih harus banyak belajar tentang manajemen keuangan. Tapi untuk kali ini, rasanya terlalu panjang kalau saya tulis semua catatan saya disini.
Maka, saya garis bawahi insight yang menurut saya menarik dan applicable saja ya!

image credit : https://www.reed.co.uk/career-advice/money-saving-tips-for-2016/

Berkali-kali saya mempunyai tanda tanya ”Kenapa perempuan yang harus mengatur keuangan rumah tangga?” dan pertanyaan semisalnya seringkali terlintas di pikiran saya. Jawaban simpel yang seringkali diberikan oleh orang-orang yang saya tanya biasanya hanya menjawab ”Karena perempuan emang biasanya pinter ngatur uang”, bukan maksudnya saya tidak menghargai jawaban tersebut. Hanya saja, saya kurang puas dengan jawaban seperti itu.
Dan kemarin, saya mendapatkan sebuah insight menarik dari materi yang disampaikan pembicara. Satu pertanyaan saya itu kemudian dijawab dengan beberapa alasan menarik yang berkesinambungan:
·         Perempuan lebih stress terhadap masalah keuangan. Mengapa demikian?
·   Karena perempuan biasanya berpenghasilan lebih rendah. Sedangkan kebutuhannya banyak sekali, melebihi laki-laki
·       Selain itu, perempuan juga berperan besar dalam pendidikan anak. Sehingga biasanya, laki-laki fokus mencari nafkah, sedangkan pendidikan anak di rumah porsinya lebih dibebankan pada perempuan. Walaupun, idealnya seorang ayah juga jelas berperan dalam pendidikan anak-anak.

Selain itu, saya menemukan sebuah pelajaran menarik pula untuk dipraktekkan sebagai manajemen keuangan sejak sekarang. Yakni konsepsi memprioritaskan tabungan dengan cara kontemporer, yakni:

Penghasilan -- Menabung -- Kelebihan -- Atur belanja

Ya, seringkali, kebanyakan yang kita lakukan adalah sebaliknya, ketika penghasilan sudah ada di tangan, hal yang pertama diprioritaskan adalah belanjanya/pengeluarannya, bukan saving­ stock / tabungan. Sisa dari belanjanya barulah yang akan ditabung. Padahal yang seringkali menjadi masalah kebanyakan manusia adalah, semakin banyak uang yang ada di tangan, semakin banyak pula yang ingin dibelanjakan. Toh, problema klasik manusia yakni tidak pernah puas dan selalu bertambah keinginannya. Maka paling tidak, untuk problema klasik satu ini, konsepsi memprioritaskan tabungan dengan cara kontemporer sedikit banyak membantu.

Oke, kira-kira itu dulu yang bisa di-sharing-kan untuk hari ini, 
Insya Allah, teknik manajemen keuangan yang lain lagi saya bahas di postingan lain kali.
Untuk yang request mau tau tentang teknik manajemen keuangan dengan 32 amplop, mohon bersabar dulu yaa! Insya Allah satu persatu request-nya disesuaikan semampu dan seadanya ilmu saya. hehe :)

Baik, cukup sekian dulu untuk hari ini....
Terima kasih sudah baca sampai sini.
Semoga bermanfaat :)

Comments

Popular posts from this blog

Pepatah Lama : "Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai"

Pepatah Lama :  "Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai" Iya, sebab siklus hidup itu berputar. Apa yang diperbuat, ia jualah yang kelak didapat. Namun, seringkali kita terlupa.. Bahwa akan selalu ada harga yang harus dibayar dari setiap sesuatu. Ketika saat ini kita melakukan hal-hal baik, Maka kelak, kebaikan pula lah yang didapat. Pun begitu bila saat ini kita melakukan hal-hal yang buruk, Maka ketidakbaikan pula lah yang jua didapat di masa mendatang. Maka, bila sesuatu yang baik terjadi pada kita hari ini,  Boleh jadi itu tersebab perbuatan baik kita di hari kemarin. Sedang bila hari ini kita tertimpa kemalangan, Maka boleh jadi, itu tersebab sesuatu yang tak baik yang kita lakukan di hari kemarin. Iya, sebab di dunia ini, hubungan sebab akibat jelas berlaku. Dan kesemuanya itu, merupakan konsekuensi logis dari segala sesuatu. ~Arifah El-Kizai Image credit by : http://serbalanda.wordpress.com

Tanya jawab yang selalu terulang: tentang hati

Duhai, mengapa ia masih saja terpaut di hati? Karena ia yang pertama Lalu, lantas mengapa kalau yang pertama? Karena ia yang pertama mengenalkanmu dengan fitrah hati manusia Rabb-Nya untuk mencintai makhluknya. Lalu, mengapa kemudian ia pergi? Sebab ketika kamu bertemu dengannya, kamu kemudian mengenal cinta. Maka amanahnya untuk mengajarimu tentang itu sudah tertunaikan. Lantas mengapa ia tidak mengajarkan lebih banyak hal saja kepadaku? Wahai, mungkin saja kebersamaannya denganmu bertahun-tahun kemarin sudah cukup untuk mengajarimu banyak hal. Kalau begitu, apakah tidak ada kemungkinan ia akan kembali? Duhai, biar saja itu menjadi rahasia langit, kalau memang ia yang terbaik untukmu, maka esok, lusa, atau keesokan lainnya ia akan kembali ke rumahmu. Kalau tidak, maka kamu akan dipertemukan dengan insan pilihan-Nya, insan terbaik-Nya, Yang Maha tidak pernah salah dalam menentukan sesiapa untuk sesiapa. ~Saturday, 2016 July 30th images powered by...

Hajat, Infaq.. Yes... It is!!

Berawal dari sebuah hajat, berakhir dengan Infaq... :) Hari itu agenda pembelajaran di tempat bimbel adalah try-out, dan aku sungguh ingin fokus untuk mempelajari matematika, karena keesokan aku akan menghadapi Ulangan harian Matematika Oleh karena aku tak mau mengerjakan try-out dan hari itu pun aku sangat ingin makan ice cream, jadilah aku ke Indomaret membeli Ice Cream dan yoghurt.... Sampai di kasir setelah ku mengambil Yoghurt dan Ice Cream... Mas Kasir: Semuanya jadi 4400 Rupiah Kuserahkan selembar uang 5000 /Mas Karir: Kembaliannya 600 rupiahterimakasihsilahkandatangkembali (nadanya agak cepat tanpa spasi) Aku pun keluar pintu Indomaret dan sebelum melangkahkan kakiku lebih jauh, terlihat kotak amal di depan pintu Indomaret, lalu tanpa pikir panjang aku langsung memasukkan uang kembalian 600 yang kudapat dari kembalian Yoghurt dan Ice Cream, dan aku berbalik dan melanjutkan langkahku ke tempat bimbel. Dan aku baru tersadar ketika di tengah perjalan...