Skip to main content

Pertempuran satu tanah

Hi... Classical.... come back with me, Arifah ^_^
Kali ini, gue mau sharing tentang cerpen yang gue buat yang dimuat di koran "Radar Banten"
Ini versi originalnya, kalo yang gue kirim ke radar banten itu gue ganti2 nama orgnya+daerahnya soalnya katanya harus pake nama2 Indonesia2 gt, tapi kalo yang ini, naskah cerpen originalnya, jadi emg  ini yang gue tulis tanpa pengubahan..... judulnya "Pertempuran satu tanah"

Pertempuran satu tanah

Dua belas abad yang lalu, Tepatnya Zaman Yamato. Terjadi perebutan kekuasaan tanah oleh para Daimyo (Tuan Tanah).
Salah satu Daimyo yang sangat terkenal dan memonopoli kekuasaan kaisar pada zaman Heian adalah keluarga Fujiwara. Karena Fujiwara dekat dengan keluarga kaisar, maka Fujiwara-lah yang patut dianggap sebagai penguasa Jepang daripada Kaisar Jepang.
Banyak korban tak bersalah berjatuhan dalam perebutan kekuasaan tanah oleh Daimyo ini.
Di suatu desa terpencil di daerah Obihiro,  seorang pemuda bernama Kira yang geram dengan perbuatan para Daimyo yang mengorbankan jutaan nyawa hanya demi kekuasaan atas tanah, pergi ke medan tempur dengan menyamar sebagai prajurit. Tujuannya hanya satu, menebas kepala para Daimyo sebagai pengganti korban mereka.

Saat sampai di Furano, ia menyusup masuk pasukan Daimyo Zeitai. Ia memilih posisi persis di samping Zeitai. Saat pertempuran dimulai, pasukan Zeitai di bagian paling depan beserta bagian sayap kanan dan kiri maju terlebih dahulu. Setelah beberapa saat kemudian, ketika Zeitai memerintahkan pasukan bagian belakang untuk maju, Kira hanya diam di tempat ia berpijak. Zeitai membentak “ Apa yang kau lakukan disini, cepat maju! Apa kau takut mati hah?” bentaknya. Namun bentakan keras Zeitai hanya disambut dengan tebasan sebilah samurai di lehernya. Tidak ada prajurit yang melihat karena semua terfokus pada pertempuran. Merasa bahwa tugasnya selesai, Kira segera melarikan diri mencari tempat berlindung. Ia membuka catatan target Daimyo yang telah ia persiapkan sebelumnya.
“Selanjutnya, Daimyo Urashima, Miyanoshita, Daisuke, Hanatarou, dan Watanabe. Dan semuanya ada di tempat yang berdekat-dekatan. Baguss!! Rencanaku berjalan baik!”.
Keesokannya, Kira langsung menuju Furano, Matsuyama, dan Kurume untuk menjalankan ambisinya. Dan hari itu, dia berhasil mendapatkan 5 kepala Daimyo sasarannya. Namun ternyata, saat ia berhasil mendapatkan kepala Daimyo Hanatarou, salah seorang abdi Daimyo tersebut melihat penebasan kepala Daimyo-nya oleh Kira. Maka sejak saat itu, Kira menjadi buronan dan beberapa hari setelah itu, Kira disergap di tempat perlindungannya dan digeret ke Istana Kaisar untuk mendapatkan hukuman seppuku  (Ritual bunuh diri). Ketika Wakizashi(alat untuk melakukan seppuku)diberikan kepada Kira, rakyat melempari kaisar dengan barang-barang di sekitar mereka. Melihat kejadian itu, Kira berkata “ Kendalikan sikap kalian! Semuanya akan menjadi lebih rumit jika kalian seperti ini. Daripada kalian seperti ini, lebih baik pikirkan masa depan negara ini! Bagaimana Jepang nanti jika kalian seperti ini? Saya minta pada kalian semua, benahilah negara ini.”
Itulah pesan terakhir sebelum akhirnya Kira melakukan seppuku. Setelah peristiwa itu, rakyat Jepang membuat patung Kira untuk mengenang pembelaan Kira terhadap rakyat Jepang.

Gimana? setelah baca kasih coment maupun reaksi tanggapannya yah di bawah..... jangan jadi silent reader..... haha ..... :P

Comments

Popular posts from this blog

Book's Review : Don't Be Sad (Laa Tahzan) >> Recommended book over years!

Bismillah.. Assalamu'alaykum :) Selamat pagi, siang, malam ^^ (silahkan sesuaikan dengan waktu kapan anda membaca postingan saya ini) Sebelum memulai review, seperti biasa, postingan saya akan diwarnai dengan curhatan yaa. hha :P Akhirnya, malam ini, setelah selama kurang lebih hampir dua minggu penuh waktu tidur saya berantakan sekali, sampai waktu tidur pun bisa saya hitung... selama dua minggu ini, saya hanya memiliki waktu tidur hanya 16 jam. Rinciannya kira-kira, selama seminggu pertama terhitung sejak tanggal 5-9 Mei, saya tidak punya waktu tidur sama sekali. Bukan ding, sebenarnya bukan tidak punya. But thanks to my perfectionist personality. Saya tidak bisa tenang untuk tidur sama sekali sebelum saya menyelesaikan project wajib mahasiswa tingkat akhir, yang tak lain dan tak bukan adalah S.(Kri)Psi BAB 4 dan BAB 5. Bukan, sama sekali bukan maksud hati ingin bilang kalau saya keren banget bisa bertahan selama itu mainan sama BAB 4. Justru sebaliknya, saya belum m

Your heart need a break

Being kind to yourself is a process, You've lived under people expectations over years, And those conditions not frequently making you wounded and leaving a scar. But afterall, life is never fail to give you lessons. So now, time for you to be healed, not to forget your wound, but to accept and thank them. Thank them for the lesson you've learned, just so you will address a merciful future life. Indeeed, there are no guarantee that you won't experience a painful event anymore. But hey... a strong heart always need an exercise to level-up, isn't it? _2021, February 12th_ (copyright image : blog.cityspotsfitness.com)

Book Review : Happy Little Soul >> One of the best parenting guidelines for every mom (and mom gonna be)

Identitas Buku Judul : Happy Little Soul Penulis : Retno Hening Palupi (@retnohening) Editor : Tesara Rafiantika Penerbit : Gagas Media Harga buku : IDR 80,000 Dokumentasi pribadi When you're a mother, you're never really alone in your thoughts. A mother always has to think twice, once for herself, and once for her child -- Sophia Loren  Ya, kurang lebih, quote diatas mewakili kesan yang saya dapat sepanjang saya membaca buku ini, lembar demi lembarnya. Di buku ini, saya seakan dibawa untuk mengerti dunia perjuangan sebagai ibu. Mulai dari menahan rasa mual, sakit, lemah ketika mengandung, lalu kemudian memuncak menjadi rasa sakit yang begitu hebat saat kontraksi akan melahirkan. Setelah melahirkan, lantas kemudian berusaha membangun bonding  dengan anak saat menyusui. Ah, rasanya jatuh bangun berkali-kali, waktu tidur yang berantakan, dan semacamnya itu menjadi panganan sehari-hari ketika peran seorang ibu mulai dipegang. Tidak sampai situ saja, memutar otak