Skip to main content

4 Perencanaan Asik di Awal Tahun, "Wish, Plan, Do!"

image copyright : quoteandquote.com
Waw! Sudah 2017 ya?
Hari pertama di awal tahun, biasanya orang-orang di media sosial ramai dengan hashtag #resolusi2017.
Iya, karena memang waktu di awal tahun itu saya kira memang waktu paling ideal untuk merencanakan perubahan-perubahan baru yang akan kita lakukan selama setahun kedepan. Apalagi di hari pertama.
Nah, berikut ini saya paparkan pendapat saya tentang hal-hal apa saja yang asyik untuk direncanakan di awal tahun ini. Mumpung semangat membuka lembaran barunya sedang membara-membaranya nih. :)

1. Kapan lulus kuliah??
Hehe, hal pertama yang perlu direncanakan menurut saya adalah ini. "Kapan kita lulus kuliah?". Mungkin karena saya pribadi sedang berada di ambang semester-semester akhir, alias mahasiswa tua tingkat akhir, hehe. Sehingga perencanaan ini menjadi krusial sekali untuk dimasukkan dalam list #Resolusi2017. Tapi sebenarnya, meskipun bukan mahasiswa tingkat akhir, ini juga sepertinya penting untuk direncanakan. Alasan sederhananya adalah, paling tidak, dengan merencanakannya lebih dini, waktu kita untuk mempersiapkan lebih banyak, sehingga ke depannya akan lebih mudah untuk dijalan atau dilakukan. Apalagi persiapan menghadapi tantangan klasik nan menggemaskan bernama S(kri).Psi atau Tugas Akhir. Waah, ini sih, perlu bekal persiapan yang lumayan banyak. Baik secara fisik, psikologis, maupun materil.

2. Kapan nikah?
Hmm, jangan kaget ataupun tersentak ya? Ah, tapi bagi mahasiswa akhir-akhir pasti sudah mulai sering ditanya tentang topik-topik yang begini ya? haha.
Poin ini saya jadikan nomor 2, sebab kebanyakan yang membaca postingan saya adalah kaum hawa (termasuk saya ._.), Nah, biasanya kebanyakan kaum hawa kalau sudah memasuki usia semester-semester akhir dunia perkuliahan, mulailah pertanyaan macam nomor 2 ini berdatangan. Kemudian, usia-usia ini biasanya identik dengan wejangan dari para orangtua yang begini kira-kira "Kalau perempuan itu ndak boleh lama-lama nikahnya, ndak usah tinggi-tinggi sekolahnya, nanti ndak mudah dapet jodohnya" dan semisalnya.
Tapi kalau saya pribadi sih, wejangan demikian tidak terlalu saya gagas, bukan maksudnya ingin menghiraukan nasihat baik, tapi toh, pada akhirnya, perencanaan masing-masing kita tentang kehidupan pernikahan berbeda-beda bukan? Selanjutnya yang membuatnya menjadi pasti hanya soal permainan kecocokan antara perencanaan kita dan ketentuan-Nya.

Tapi terlepas dari itu, perencanaan pernikahan ini tetap layak sekali untuk mendapatkan perhatian untuk direncanakan jauh-jauh hari. Seperti biasa, agar kita mulai bisa membuat checklist apa saja yang sekiranya bisa kita persiapkan dari sekarang. Misal saja, mulai menabung. Pernikahan juga butuh dana bukan? Mau sesederhana mungkin walimah yang kita rencanakan, tetap tentu membutuhkan dana. Jadi mulai menabung dari sekarang sepertinya opsi bijak untuk mempersiapkan masa depan :)
Nah, bagi yang sudah dipertemukan jodohnya, baik yang akan maupun sudah menikah, mungkin di awal tahun ini bisa mulai merajut visi misi rumah tangga untuk jangka pendek, maupun jangka panjang. Mulai dari yang sederhana, sampai dengan yang lebih kompleks.

3. Take more challenges!
Nah, saya paling antusias untuk menuliskan poin ini nih. Sebab yang pertama kali yang saya pikirkan untuk mengawali awal tahun adalah, membuat target pribadi. Dalam artian, hal-hal baru apa saja yang belum saya coba dari kemarin-kemarin. Nah, challenge ini menurut saya bagus sekali untuk tipikal orang-orang yang baru mau melakukan jika ada yang menantang/menuntut (Misalnya saya. hehe), sebab untuk mengikuti perkembangan zaman, kita juga harus levelling diri. Dan menurut saya, cara termudah untuk levelling diri adalah dengan jalan "Take more challenge".
Dan sekarang, saya sedang mengawalinya dengan mengikuti #30DaysWritingChallenge.
Nah, challenge berikutnya yang asik lagi untuk ditaruh di awal tahun adalah, challenge yang ada di goodreads. Yak... "di tahun ini, kita mau baca berapa buku? "
Atau mungkin yang senang menulis, bisa ikut tantangan "berapa buku yang akan ditulis tahun ini?".
Yang senang fotografi mungkin, berminat untuk belajar berapa teknik mengambil foto dengan angle yang bagus?
Atau yang sedang dalam program menurunkan berat badan, mungkin tertarik ikut tantangan #Turun 15 kg dalam setahun, atau sejenisnya.
Yah, bermacam-macam lah challenges yang bisa kita ambil untuk levelling dan upgrade diri kita. Tinggal sesuaikan saja dengan minat dan kebutuhan kita. ^^

4. Membuat list "Apa yang harus diperbaiki dan Apa yang harus dikembangkan?"
Terkesan klasik ya? Tapi memang begitulah seharusnya. Dalam menjalani kehidupan, kita memang harus lebih baik dalam setiap harinya dibandingkan hari kemarin.
Kalau kemarin-kemarin kita mungkin masih mudah marah-marah, sekaranglah waktunya kita belajar untuk lebih sabar, jauh lebih sabar dari sebelumnya.
Kalau kemarin kita masih sering menunda-nunda perkerjaan ataupun melakukan sesuatu, maka sekaranglah kita harus belajar melakukannya dengan tidak lagi bilang "ntar, nanti dulu" atau semisalnya.
Kalau kemarin kita masih sering menyakiti perasaan orang, atau bahkan mungkin orang tua, maka sekarang pulalah waktunya untuk meminta maaf dan menjalin hubungan baik dengan mereka.

Yah, itulah kiranya opening tulisan awal tahun saya kali ini.
Semoga kita semua dapat mencapai harapan-harapan dan perencanaan terbaik kita ya!
Wish, Plan, Do!
Semangat menjalani 2017, semangat bermanfaat! :)

Comments

Popular posts from this blog

Book's Review : Don't Be Sad (Laa Tahzan) >> Recommended book over years!

Bismillah.. Assalamu'alaykum :) Selamat pagi, siang, malam ^^ (silahkan sesuaikan dengan waktu kapan anda membaca postingan saya ini) Sebelum memulai review, seperti biasa, postingan saya akan diwarnai dengan curhatan yaa. hha :P Akhirnya, malam ini, setelah selama kurang lebih hampir dua minggu penuh waktu tidur saya berantakan sekali, sampai waktu tidur pun bisa saya hitung... selama dua minggu ini, saya hanya memiliki waktu tidur hanya 16 jam. Rinciannya kira-kira, selama seminggu pertama terhitung sejak tanggal 5-9 Mei, saya tidak punya waktu tidur sama sekali. Bukan ding, sebenarnya bukan tidak punya. But thanks to my perfectionist personality. Saya tidak bisa tenang untuk tidur sama sekali sebelum saya menyelesaikan project wajib mahasiswa tingkat akhir, yang tak lain dan tak bukan adalah S.(Kri)Psi BAB 4 dan BAB 5. Bukan, sama sekali bukan maksud hati ingin bilang kalau saya keren banget bisa bertahan selama itu mainan sama BAB 4. Justru sebaliknya, saya belum m

Your heart need a break

Being kind to yourself is a process, You've lived under people expectations over years, And those conditions not frequently making you wounded and leaving a scar. But afterall, life is never fail to give you lessons. So now, time for you to be healed, not to forget your wound, but to accept and thank them. Thank them for the lesson you've learned, just so you will address a merciful future life. Indeeed, there are no guarantee that you won't experience a painful event anymore. But hey... a strong heart always need an exercise to level-up, isn't it? _2021, February 12th_ (copyright image : blog.cityspotsfitness.com)

Book Review : Happy Little Soul >> One of the best parenting guidelines for every mom (and mom gonna be)

Identitas Buku Judul : Happy Little Soul Penulis : Retno Hening Palupi (@retnohening) Editor : Tesara Rafiantika Penerbit : Gagas Media Harga buku : IDR 80,000 Dokumentasi pribadi When you're a mother, you're never really alone in your thoughts. A mother always has to think twice, once for herself, and once for her child -- Sophia Loren  Ya, kurang lebih, quote diatas mewakili kesan yang saya dapat sepanjang saya membaca buku ini, lembar demi lembarnya. Di buku ini, saya seakan dibawa untuk mengerti dunia perjuangan sebagai ibu. Mulai dari menahan rasa mual, sakit, lemah ketika mengandung, lalu kemudian memuncak menjadi rasa sakit yang begitu hebat saat kontraksi akan melahirkan. Setelah melahirkan, lantas kemudian berusaha membangun bonding  dengan anak saat menyusui. Ah, rasanya jatuh bangun berkali-kali, waktu tidur yang berantakan, dan semacamnya itu menjadi panganan sehari-hari ketika peran seorang ibu mulai dipegang. Tidak sampai situ saja, memutar otak