Skip to main content

Talk about Palestine

*Membahas Palestina

Jika kita ingin bersimpati dan ikut terlibat langsung mendukung perjuangan saudara di Palestina, berikut beberapa tipsnya:

1. Lengkapi Ilmunya
Minimal kita semua tahu secara garis besar kenapa ini, kenapa itu. Syukur-syukur lebih detail lagi. Baca sumber bacaan dengan reputasi dan validitas tinggi. Jika sudah lengkap pengetahuan tentang Palestina ini, bahkan sebenarnya, seorang Yahudi yang adil pun tahu urusan ini tidak adil sama sekali. Seorang Amerika tulen pun yang memang memegang teguh hak asasi manusiap pun tahu, Palestina dizalimi berpuluh tahun.
Nah, bagi kita sendiri, dengan menguasai pengetahuan tersebut, setidaknya kita tidak hanya ikut2an, euforia, atau termakan dengan postingan hoax, palsu, atau hanya provokatif--yang kadang adalah strategi pihak Israel sendiri.

2. Jangan Emosional berlebihan
Kendalikan emosi kita. Ingat, marah2 tanpa kendali, justeru hanya akan merusak diri sendiri. Boleh kecewa, sebal, kesal, benci, tapi kendalikan. Justeru dengan kita emosional berlebihan, kita tidak akan mendapatkan simpati pihak2 yang masih netral. Kita justeru malah mengundang antipati karena postingan2 kita. Tunjukkan betapa matang akhlak dan sungguh rahmatan lil 'alamin Islam tersebut, hingga orang2 yang benci sekalipun, bisa memahami masalah ini lebih baik.
Percayalah, sekali seseorang memiliki paham bahwa kemerdekaan adalah hak setiap orang, dia pasti ada di pihak kita. Di seberang sana, penuh dengan strategi pemutarbalikkan fakta tentang terorisme, dsbgnya, mesin media-nya jauh lebih besar. Menghadapi hal ini perlu pengendalian emosi yang baik. Cari point2 terbaik menjelaskannya, sudut pandang yang berbeda. Bukan malah "menyerang" tanpa kendali yang malah kontraproduktif.

3. Didik, siapkan generasi kita
Kita tidak bisa berangkat perang ke Palestina, bukan? Hanya di sini saja. Maka, jangan lupakan, walaupun seperti tidak bisa melakukan apapun, sebenarnya mendesak sekali mendidik, menyiapkan generasi Islam yang lebih baik di sini. Tanamkan rasa persatuan, jangan saling hujat, jangan saling labeli. Rapatkan saf shalat kita semua. Rapat. Bersatu. Berikan mereka pemahaman terbaiknya, hanya dengan cara itu kita bisa membuat gentar musuh2. Bukan sebaliknya, saling cakar, berpecah-belah. Mereka tertawa melihat kita terombang-ambing bagai buih di lautan, banyak memang, tapi tanpa arah.

4. Bantu dengan dana
Jika kalian punya dana, dan saudara di Palestina menjadi prioritas, jangan ragu2 mengirimkan donasi. Gunakan lembaga terpercaya dan amanah. Ada banyak lembaga ini, termasuk yang punya unit dan aktivitas langsung ke Palestina sana.

5. Bantu dengan doa
Ini juga bisa jadi salah-satu cara. Kirimkan doa-doa terbaik kita. Dan bencilah sebenci2nya dalam hati kita tentang: ketidakadilan, penganiayaan, dan semua tindakan jahat lainnya.

Terakhir, jangan bersedih hati, wahai generasi terbaik. Kita ini semua milik Allah, sungguh Allah tahu yang terbaik bagi kita semua. Percaya atas hal ini, sudah cukup untuk memberikan cahaya terang di hati kita semua 

*Tere Liye

Comments

Popular posts from this blog

Book's Review : Don't Be Sad (Laa Tahzan) >> Recommended book over years!

Bismillah.. Assalamu'alaykum :) Selamat pagi, siang, malam ^^ (silahkan sesuaikan dengan waktu kapan anda membaca postingan saya ini) Sebelum memulai review, seperti biasa, postingan saya akan diwarnai dengan curhatan yaa. hha :P Akhirnya, malam ini, setelah selama kurang lebih hampir dua minggu penuh waktu tidur saya berantakan sekali, sampai waktu tidur pun bisa saya hitung... selama dua minggu ini, saya hanya memiliki waktu tidur hanya 16 jam. Rinciannya kira-kira, selama seminggu pertama terhitung sejak tanggal 5-9 Mei, saya tidak punya waktu tidur sama sekali. Bukan ding, sebenarnya bukan tidak punya. But thanks to my perfectionist personality. Saya tidak bisa tenang untuk tidur sama sekali sebelum saya menyelesaikan project wajib mahasiswa tingkat akhir, yang tak lain dan tak bukan adalah S.(Kri)Psi BAB 4 dan BAB 5. Bukan, sama sekali bukan maksud hati ingin bilang kalau saya keren banget bisa bertahan selama itu mainan sama BAB 4. Justru sebaliknya, saya belum m

Your heart need a break

Being kind to yourself is a process, You've lived under people expectations over years, And those conditions not frequently making you wounded and leaving a scar. But afterall, life is never fail to give you lessons. So now, time for you to be healed, not to forget your wound, but to accept and thank them. Thank them for the lesson you've learned, just so you will address a merciful future life. Indeeed, there are no guarantee that you won't experience a painful event anymore. But hey... a strong heart always need an exercise to level-up, isn't it? _2021, February 12th_ (copyright image : blog.cityspotsfitness.com)

Book Review : Happy Little Soul >> One of the best parenting guidelines for every mom (and mom gonna be)

Identitas Buku Judul : Happy Little Soul Penulis : Retno Hening Palupi (@retnohening) Editor : Tesara Rafiantika Penerbit : Gagas Media Harga buku : IDR 80,000 Dokumentasi pribadi When you're a mother, you're never really alone in your thoughts. A mother always has to think twice, once for herself, and once for her child -- Sophia Loren  Ya, kurang lebih, quote diatas mewakili kesan yang saya dapat sepanjang saya membaca buku ini, lembar demi lembarnya. Di buku ini, saya seakan dibawa untuk mengerti dunia perjuangan sebagai ibu. Mulai dari menahan rasa mual, sakit, lemah ketika mengandung, lalu kemudian memuncak menjadi rasa sakit yang begitu hebat saat kontraksi akan melahirkan. Setelah melahirkan, lantas kemudian berusaha membangun bonding  dengan anak saat menyusui. Ah, rasanya jatuh bangun berkali-kali, waktu tidur yang berantakan, dan semacamnya itu menjadi panganan sehari-hari ketika peran seorang ibu mulai dipegang. Tidak sampai situ saja, memutar otak